https://ejournal.ftiunmabanten.ac.id/pertanian/issue/feedJURNAL PERTANIAN & INDUSTRI PANGAN2022-08-05T04:31:19+00:00Open Journal Systemshttps://ejournal.ftiunmabanten.ac.id/pertanian/article/view/156ANALISIS KANDUNGAN KOLESTEROL DAN BOBOT TELUR TEPUNG DAUN KELOR PAKAN ITIK2022-08-05T03:27:11+00:00Fariz Fadilah FarisFariz@gmail.comMarlinda Indrianti MarlindaMarlinda@gmail.comDadan ahmad hudaya dadanDadan@gmail.comEko yuniarsih ekoEko@gmail.comRetno Utami RetnoRetno@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kandungan kolesterol dan bobot telur itik <br>setelah penambahan tepung daun kelor (Moringa Oleifera) pada ransum pakan itik. Penelitian ini dilakukan <br>pada bulan Maret – September 2020. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap <br>(RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan dan masing-masing ulangan teridir dari 3 ekor itik<br>dengan model perlakuan P0 ransum kontrol 0% tepung daun kelor, P1 ransum 5% tepung daun kelor, P2<br>ransum 10% tepung daun kelor. Peubah yang diamati adalah kandungan kolesterol dan bobot telur itik, data <br>yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam ANOVA (Analysis of Variance). Dari hasil penelitian <br>memperlihatkan bahwa penggunaan ransum tepung daun kelor pada perlakuan 5% mampu menurunkan <br>kandungan kolesterol telur itik, akan tetapi tidak memperlihatkan pengaruh yang nyata dalam analisis sidik <br>ragam. Hasil penelitian mempelihatkan bahwa penggunaan ransum tepung daun kelor hingga 10% dalam <br>pakan itik mampu menurunkan ukuran bobot telur.</p>2022-08-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 JURNAL PERTANIAN & INDUSTRI PANGANhttps://ejournal.ftiunmabanten.ac.id/pertanian/article/view/159IMPLEMENTASI PEMBUATAN TAHU2022-08-05T03:33:26+00:00Desi Trisnawati DesiDesi@gmail.comDadan ahmad hudaya dadanDadan@gmail.comTuti Rostianti TutiTuti@gmail.comRudi Purwantoro RudiRudi@gmail.comRetno Utami RetnoRetno@gmail.com<p>Tahu merupakan makanan tradisional sebagian besar masyarakat di Indonesia, yang digemari hampir seluruh lapisan <br>masyarakat. . Hal tersebut menyebabkan banyak dari masyarakat Indonesia memilih untuk menjalankan bisnis industri <br>pembuatan tahu skala rumah tangga (industri kecil), dengan teknologi yang sederhana, sehingga tingkat efisiensi penggunaan <br>sumber daya (air dan bahan) dirasakan masih rendah dan dapat dipastikan tingkat produksi limbah yangdihasilkan juga sangat <br>tinggi Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif (qualitative research). Metode <br>pengamatan higienitas dan sanitasi dengan metode quick scanning Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi higienitas <br>karyawan mempunyai higienitas yang baik dan kondisi sanitasi tempat produksi pada industri tahu sudah sangat baik dapat <br>dilihat dari hasil rata-rata higienitas karyawan adalah 5,4 dan nilai rata-rata sanitasi tempat produksi tahu adalah 5,9 dimana <br>higienitas karyawan dan sanitasi tempat produksi dikatakan baik bila jumlah skor rata-rata >5 dan buruk bila nilai skor rata-rata <br><1.</p>2022-08-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 JURNAL PERTANIAN & INDUSTRI PANGANhttps://ejournal.ftiunmabanten.ac.id/pertanian/article/view/155IMPLEMENTASI KANDUNGAN KADMIUM (Cd) PADA BERAS MERAH2022-08-05T03:25:01+00:00Hendi suryandani hendyhendy@yahoo.comDesi Trisnawati DesiDesi@gmail.comDadan ahmad hudaya DadanDadan@gmail.comTuti Rostianti TutiTuti@gmail.comRudi Purwantoro RudiRudi@gmail.com<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat kadmium (Cd) sekaligus <br>mengidentifikasi dan menghitung kadar kandungan kadmium pada air irigasi, tanah, sawah, gabah, dan <br>beras. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel penelitian di Blok Kedongdong, Kampung <br>Nameng, Desa Nameng, Kecamatana Rangkasbitung, Kabupaten Lebak pada bulan April hingga Agustus <br>2020. Sementara pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Logam Berat dan Mineral, UPT <br>Pusat Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian, Provinsi DKI Jakarta dengan alat Spektrofotometri Serapan <br>Atom (SSA).Hasil penelitian menunjukkan adanya kandungan logam berat Cd pada tanah yaitu sebesar <br>0,618 mg/kg, pada gabah yaitu 0,0027 mg/kg, pada beras yaitu 0,0059 mg/kg. Sementara hasil pengujian <br>kandungan Cd pada air irigasi tidak terdeteksi. Dengan hasil uji tersebut, berdasarkan SNI 7387:2009 dan <br>Permentan Nomor 55/Permentan/KR040/11/2016 kandungan Cd masih di bawah standar aman.</p>2022-08-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 JURNAL PERTANIAN & INDUSTRI PANGANhttps://ejournal.ftiunmabanten.ac.id/pertanian/article/view/158MENINGKATKAN DAYA KEMBANG PADA PEMBUATAN ROTI DONAT2022-08-05T03:30:52+00:00Fariz Fadilah farizFariz@gmail.comRudi Purwantoro RudiRudi@gmail.comDadan ahmad hudaya dadanDadan@gmail.comRetno Utami RetnoRetno@gmail.comMarlinda Indrianti marlindaMarlinda@gmail.com<p>Donat merupakan salah satu produk bakery yang cukup populer dikalangan masyarakat. <br>Produk ini ber bentuk bulat dengan lubang di bagian tengahnyaa. Donat terbuat dari campuran tepung <br>terigu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi tepung Talas Beneng modifikasi <br>asam laktat dan mengetahui ekspansi baking pada produk donat dengan menggunakan tepung Talas <br>Beneng modifikasi asam laktat. Asam laktat atau hydroxypropanoic acid (CH3CHOHCOOH ) <br>merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan dalam industri.Metode yang digunakan dalam <br>penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 taraf perlakuan, dengan 3 ulangan, <br>dengan alasan, penelitian yang dilakukan memiliki keragaman perlakuan dengan kondisi lingkungan <br>yang homogen. Hasil penelitia uji proksimat menunjukan tepung Talas Beneng memiliki kadar air, <br>protein, kadar abu, lemak, dan karbohidrat tepung talas beneng berturut-turut 12%, 4,64%, 3,6%, <br>0,79%, 78,66%. Yang masih sesuai dengan standar SNI tepung dan termasuk tepung ber protein rendah. <br>Hasil viskositas 1,52, kadar pati 60,2. Untuk hasil uji ekspansi banking di peroleh hasil diameter ratarata 2,95 dan ketebalan 2,72.Hasil uji kelarutan perlakuan tertinggi terdapat pada (P3) dengan <br>penambahan asam laktat 1,0% dengan nilai 19,89% sedang kan perlakuan terendah terdapat pada <br>perlakuan (P2) perlakuan penambahan konsentrasi asam laktat dan lama perendaman 15 menit dengan <br>nilai 19,61% Sedangkan dari hasil uji swelling power perlakuan tertinggi terdapat pada (P3) <br>konsentrasi asam laktat 1,0% dan lama perendaman 15 menit dengan nilai 12,74 g/g sedangkan <br>perlakuan terendah terdapat pada perlakuan (P2) deangan nilai 10,95 g/g.</p>2022-08-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 JURNAL PERTANIAN & INDUSTRI PANGANhttps://ejournal.ftiunmabanten.ac.id/pertanian/article/view/160IMPLEMENTASI METODE MULTIPLEX UNTUK DETEKSI DAGING SAPI2022-08-05T04:25:54+00:00Rudi Purwantoro RudiRudi@gmail.comHendi suryandani hendyhendy@yahoo.comDadan ahmad hudaya DadanDadan@gmail.comEko yuniarsih ekoEko@gmail.comTuti Rostianti TutiTuti@gmail.com<p>Sosis adalah produk makanan yang diperoleh dari campuran daging halus dengan tepung <br>atau pati dengan atau tanpa penambahan bahan bumbu-bumbu dan bahan tambahan makanan lain. Saat <br>ini kemajuan teknologi telah mengalami peningkatan dibidang analisis halal. Teknologi tersebut <br>diaplikasikan untuk mempermudah pengujian bahan halal yang terkontaminasi bahan haram. Salah satu <br>alat yang digunakan untuk detekai kehalalan makanan adalah PCR. Pada peneitian ini metode <br>Multiplex PCR digunakan untuk mengidentifikasi cemaran DNA babi pada 5 produk sosis sapi yang <br>beredar di wilayah Kabupaten Pandeglang. DNA genom babi, Sapi dan sampel sosis sapi diisolasi <br>dengan DNA extraction Kit Quick Protocol. DNA diamplifikasi pada daerah spesifik DNA mitokondria <br>sitokrom b dengan menggunakan primer spesifik DNA babi dan primer spesifik DNA sapi dengan <br>jumlah siklus sebanyak 35 siklus. Hasil amplifikasi menggunakan primer spesifik DNA sapi dan primer <br>spesifik DNA babi menunjukan bahwa 4 sampel teramplifikasi positif mengandung DNA Sapi dan 1 <br>sampel sosis sapi terampilifikasi positif DNA Babi, Dengan demikian, dari 5 sampel sosis yang <br>diperiksa, ada 1 sampel sosis sapi teramplifikasi positif mengandung DNA babi.</p>2022-08-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 JURNAL PERTANIAN & INDUSTRI PANGAN