https://ejournal.ftiunmabanten.ac.id/pertanian/issue/feed JURNAL PERTANIAN & INDUSTRI PANGAN 2025-01-30T12:58:04+07:00 Open Journal Systems https://ejournal.ftiunmabanten.ac.id/pertanian/article/view/295 PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK SERAI SEBAGAI PENGAWET ALAMI NIRA AREN (Arengan pinata) TERHADAP KUALITAS MUTU GULA AREN DI KECAMATAN MUNJUL 2025-01-30T12:51:20+07:00 pidri muhamad iksanudin admin@ftiunmabanten.ac.id Hendy Suryandani Hendy@gmail.com Fariz Fadiilah Fariz@gmail.com <p>Saat ini permasalahan yang di hadapi para petani pengarajin gula aren yang <br>berada di Kecamatan Munjul adalah jarak lokasi pengambilan air nira dengan <br>rumah pengrajin gula aren membutuhkan waktu 3 jam. Sehingga membuat nira <br>hasil penyadapan tidak stabil, dan sering terjadinya perubahan kualitas air nira. <br>Oleh karna itu diperlukan pengawetan alami yang mengandung senyawa bioaktif <br>yang berfungsi untuk mempertahankan mutu gula aren. Kerusakan ini dapat <br>dicegah dengan menggunakan bahan pengawet alami dari ekstrak serai. Penelitian <br>ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak serai terhadap air nira aren <br>untuk menghasilkan gula cetak yang memiliki sifat kimia dengan kadar total gula <br>dan sensorik terbaik dengan uji organoleptik. Penelitian ini menggunakan <br>Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu dengan konsentrasi <br>ekstrak serai dan waktu simpan nira sebelum dan setelah di olah dengan Faktor <br>pertama F0 (Kontrol tanpa penambahan ekstrak serai), F1 (ekstrak Serai 9 ml), F2 <br>(ekstrak Serai 18 ml), F3 (ekstrak serai 28 ml). Faktor kedua adalah lama waktu <br>simpan nira sebelum diolah W1 (2 Jam) W2 (4 Jam). Penelitian ini menunjukan <br>bahwa perlakuan penambahan ekstrak serai sebanyak F2 (18 ml) menghasilkan <br>rata-rata dari uji sifat organoleptik dan uji total gula yang terbaik dibandingkan <br>dengan perlakuan ekstrak serai F0 (kontrol), F1 (9 ml), dan F3 (27 ml). Hasil <br>penelitian ini bahwa dengan ditambahkan ekstrak serai sebanyak 18 ml berpengaruh <br>terhadap mutu gula aren yang dihasilkan.</p> 2025-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 JURNAL PERTANIAN & INDUSTRI PANGAN https://ejournal.ftiunmabanten.ac.id/pertanian/article/view/294 KAJIAN KESESUAIAN STANDAR LABEL PANGAN PADA PRODUK PIRT YANG BEREDAR DI KABUPATEN PANDEGLANG 2025-01-30T12:31:17+07:00 Sugihan Munggaran Utami admin@ftiunmabanten.ac.id Eko Yuniarsih Eko@gmail.com Desi Trisnawati Desi@gmail.com Dadan Ahmad Hudaya Dadan@gmail.com Hendy Suryandani Hendy@gmail.com Rudi Purwantoro Rudi@gmail.com Retno Retno@gmail.com <p>Ketidaksesuaian pada label makanan tersebut merupakan salah satu penyimpangan <br>mutu dan keamanan pangan. Regulasi tentang label pada produk olahan pangan <br>harus dipenuhi oleh semua industri pangan, termasuk industri rumah tangga pangan <br>(IRTP) yang berada di Kabupaten Pandeglang Penelitian menggunakan metode <br>deskriptif (descriptive research) dengan teknik purposive random sampling dengan <br>jumlah sampel sebanyak 69 produk bertujuan mengukur tingkat pemenuhan label <br>kemasan terhadap regulasi Peraturan Pemerintah No 69 Tahun 1999 tentang label <br>dan iklan pangan serta peraturan BPOM No 31 Tahun 2018 tentang label pangan <br>olahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterangan minimum pada label <br>(72,25%), teknis pencantuman label (78,61%), tulisan pada label (87,43%) dan <br>tidak mencantumkan keterangan yang dilarang (90,57%). Pemenuhan rata-rata <br>semua produk IRTP yang berada di Kabupaten Pandeglang memiliki nilai <br>persentase 82,21%. Dalam hal ini diperoleh bahwa produk IRTP sebagian sudah <br>sesuai dengan ketentuan peraturan pelabelan menurut regulasi BPOM Nomor 31 <br>Tahun 2018 dan PP No.69 Tahun 1999.</p> 2025-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 JURNAL PERTANIAN & INDUSTRI PANGAN https://ejournal.ftiunmabanten.ac.id/pertanian/article/view/296 ANALISIS RESIDU PESTISIDA PADA CABAI MERAH DAN KACANG PANJANG DI KECAMATAN MUNJUL KABUPATEN PANDEGLANG 2025-01-30T12:54:09+07:00 Samsul Muarif admin@ftiunmabanten.ac.id Dadan Ahmad Hudaya Dadan@gmail.com Fariz Fadiilah Fariz@gmail.com <p>Ketergantungan petani di Desa Sukasaba dan Pasanggrahan terhadap pestisida <br>banyak diaplikasikan pada tanaman hortikultura terutama pada buah cabai dan <br>kacang panjang. Penggunaan pestisida dengan intensitas yang terlalu tinggi dan <br>berkelanjutan menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan pencemaran <br>lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis <br>residu pestisida pada buah cabai dan kacang panjang yang ditanam oleh masyarakat <br>Desa Sukasaba dan Desa Pasanggrahan. Penelitian dilaksanakan pada bulan <br>Agustus - November 2023. Pengujian (analisis) sampel cabai dan kacang panjang <br>dilakukan di Laboratorium Pusat promosi dan sertifikasi hasil pertanian Jalan Raya <br>No. 01 Jambore Cibubur-Jakarta Timur. Sampel di ekstrak dengan metode <br>Quechers yang dimodifikasi. Pengukuran residu pestisida dilakukan dengan <br>menggunakan metode Gas Kromatografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa <br>Kadar residu pestisida pada Kacang panjang berlokasi di Desa Sukasaba dan <br>Pasanggrahan mengandung pestisida sipermetrin dengan kadar residu 0,051 mg/kg <br>dan 0,106 mg/kg. Petani B mengandung residu pestisida Kloripirifos yang tinggi <br>dengan kadar residu 6,719 mg/kg dan 8,03 mg/kg. Cabai merah hanya terdeteksi <br>bahan aktif Profenofos yaitu 7,542 mg/kg dan 4,539 mg/kg. Dapat disimpulkan <br>bahwa kadar residu pestisida Klorpirifos dan profenofos melebihi BMR yang di <br>tetapkan SNI 7313:2008.</p> 2025-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 JURNAL PERTANIAN & INDUSTRI PANGAN