Implementasi Pendukung Keputusan Pemilihan Baju Seragam Batik Guru Menggunakan Metode AHP Di Sekolah SDN Banjarmasin 1 Carita

Main Article Content

Windi
Ayu Mira

Abstract

Batik sering digunakan sebagai seraam khas disetiap instansi, namun ada beberapa instansi yang tidak kompak dalam berseragam batik salah satunya di SDN Banjarmasin 1. Maka dari itu diadakan pemilihan baju batik untuk seragam guru dengan melakukan pemilihan baju seragam batik. Sehingga mempermudah pihak sekolah dalam menentukan baju seragam yang cocok, hasil yang   diperoleh   juga   akan   lebih baik. Metode yang digunakan pada kasus ini adalah metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dikarenakan pada metode AHP mampu memecah situasi yang kompleks dan tak terstruktur untuk menentukan proritas paling tinggi pada sebuah pilihan dalam pemlihan baju seragam batik ini ada 3 pilihan yaitu batik banten, batik baduy, dan batik pandeglang. Dari hasil perhitungan dengan menggukan metode AHP maka terpilihlah baju batik baduy sebagai baju seragam batik guru. Batik Baduy merupakan baju seragam batik dengan urutan teratas, karena Harga merupakan skor tertinggi Batik baduy, dengan kriteria Harga tertinggi bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Walaupun dalam kriteria pemilihan Model baju terdapat Batik Banten yang memiliki nilai tinggi, tetapi karena Batik Banten memiliki nilai yang lebih rendah dari Batik Baduy maka ditetapkan kriteria tertinggi baju batik adalah Batik Baduy.

Article Details

How to Cite
Windi, & Mira, A. . (2024). Implementasi Pendukung Keputusan Pemilihan Baju Seragam Batik Guru Menggunakan Metode AHP Di Sekolah SDN Banjarmasin 1 Carita. SITUSTIKA FIKUNMA, 11(2), 428-439. Retrieved from https://ejournal.ftiunmabanten.ac.id/situstika-fikunma/article/view/213
Section
Articles
Author Biography

Windi, universitas mathlaulanwar banten

<br data-mce-bogus="1">