Implementasi Moriga Olifera Lamk Untuk Menentukan Sifat Kimia dan Organik Pada Pasta Makaroni Dari Tepung Talas Beneng

Authors

  • Faris fadilah universitas matlaulanwar banten
  • Desi trisnawati universitas matlaulanwar banten
  • Tuti rostianti universitas matlaulanwar banten
  • Anah Mulyanah universitas matlauanwar banten

Abstract

Talas Beneng merupakan salah satu biodiversitas lokal Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang berpotensi untuk
dikembangkan menjadi aneka produk pangan. Pemanfaatkan sumber pangan lokal yaitu tepung talas beneng sebagai bahan utama
dalam pembuatan pasta makaroni menjadi alternatif pengganti terigu. Guna meningkatkan daya terima masyarakat terhadap pasta
makaroni dari tepung talas beneng, dengan menambahkan daun kelor diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi. Berbagai
formulasi dibuat untuk memperoleh pasta makaroni dari tepung talas beneng dengan penambahan daun kelor sehingga sifat
organoleptik yang meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur menjadi lebih baik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) satu faktorial, dengan 4 (empat) perlakuan yaitu penambahan daun kelor (Moringa oleifera Lamk) dengan 3(tiga)
ulangan. Pengamatan dilakukan pada sifat kimia yaitu kadar air, kadar abu, protein, lemak dan karbohidrat. Sifat organoleptik
yaitu : rasa, warna, tekstur dan aroma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasta makaroni dari tepung talas beneng dengan
penambahan daun kelor dengan perlakuan terbaik secara kimia dan organoleptik yaitu pada perlakuan K3 (175 gram tepung talas
beneng dan 10 % daun kelor) dengan parameter kimia meliputi kadar air 10,95%, kadar abu 1,82%, lemak 1,27%, protein
23,55% dan karbohidrat 62,41%. Secara organoleptik diperoleh skor penilaian warna 3,32 (biasa), rasa 3,08 (biasa), aroma 3,12
(biasa) dan tekstur 3,60 (suka)

Downloads

Published

2021-07-27